Ingin sekali Tara meraih gelas yang berada di meja dekat kamar tidurnya. tapi sekarang Tara sedang sakit. Kepalanya yang sangat sakit membuat Tara tidak bisa melihat disekelilingnya. Berjalan saja pun tidak bisa.
Untung Andika datang ke rumahnya. Pacarnya itu memang tidak bisa dibohongi. Sejak Tara diberi surprise oleh Andika pada saat ulang tahunnya, Tara semakin menyukai pacarnya yang satu itu.
"Kamu sudah agak baikan?" Sambil mengambil obat dari tas ranselnya itu, Andika mengambilkan gelas yang berisikan air minum yang sempat ingin Tara usahakan untuk mengambilnya sendiri.
"Tidak...Belum baikan" kata Tara.
"Aku ingat dua tahun yang lalu" kata Andika. "Aku sempat lari 500 m untuk membelikan obat padamu"
Tiba-tiba tara tersentak. Obat yang dia minum hampir saja jatuh. Andika langsung mengambilkan kembali
"Maaf..." Kata Andika
"Tidak apa..." Jawab Tara.
Tiba-tiba Tara teringat pada Ardi,Sheila dan semua pengorbanan Andika setelah itu terjadi. Dua tahun yang lalu Sheila, kakak Tara, menyukai Ardi, sang idola di kampusnya. Sebenarnya Tara sudah tahu kalau kakaknya yang satu itu menyukai Ardi. Bahkan Tara dan Ardi satu kelas. Karena tempat duduknya sering dijadikan 'hak paten' , secara tidak sengaja Tara duduk bersebelahan dengan Ardi. Tara tidak terlalu menyukai pria itu karena menurut teman-teman sekelasnya, Ardi sudah dicap playboy oleh mantan pacarnya. Setelah Sheila tahu kalau adiknya duduk bersebelahan dengan Ardi, Sheila langsung cemburu. Tidak tanggung-tanggung Sheila membuat Ardi benci pada Tara dan sebaliknya. Dan semua itu membuat Tara capek
"Kenapa kamu selalu membuatku harus kehilangan kesabaran??" Dengan kesal Tara membanting buku yang dicoret-coret oleh Ardi
PD.TARANDINI PERMATA INDAH
JURUSAN JAKARTA-BOGOR
PULANG-PERGI
ada juga yang seperti ini
TARANDINI PERMATA INDAH
ANGKUTAN NO.107
JAM 07.00-21.00
"habis namamu terlalu resmi" Jawab Ardi. "tidak modern"
Karena Tara yang sudah kehilangan kesabaran, terjadilah perkelahian antara Tara-Ardi.
"Kamu jangan bikin macam-macam!!!" Bentak Tara. "Kau bukan siapa-siapa"
Tentu saja Ardi gusar dan menjawab " Bukan salahku!!Aku tidak membuat nama kuno itu padamu!!"
Seketika Andika, sahabat Tara-pada masa itu juga sebagai saudara Ardi melerai mereka "Heei!!Jangan berantem disini!!"
Tara berkata "Dia dulu yang macam-macam, dik!!"
Tak kalah Ardi juga menyahut "Habis namanya tidak modeRn!!"
Sambil menghela nafas Andika berkata "Tara,maafkan saudaraku.Tapi kamu juga jangan terlalu mempermasalahkan hal ini" sambil mengambil buku Tara, Andika berkata "Ini ditulis dengan pensil jadi dapat terhapus.Ardi, bukankah namamu juga tidak jauh berbeda dengan nama Tara??"
Seketika seisi ruangan kelas langsung tertawa.Muka Ardi memerah. Andika berkata "Tenang, namaku juga tidak modeRn."
Sambil terlihat bingung Ardi bertanya "Dari mana kau tahu, dik?"
"Aku kan sekretaris di kelas ini" jawab Andika "Kau baru tahu??"
Sheila tahu perkelahian Ardi dan Tara. Sheila langsung mencari ide licik. Tiba dirumah pada saat Tara sedang berada di kampus, Sheila langsung membeli note book kecil dan menyuruh juru tulis keluarga untuk menulis yang tidak-tidak pada Tara , termasuk kalau Tara menyukai Ardi...
Setelah notebook yang dikira diary itu selesai, Sheila langsung menaruh meja Tara keesoka harinya yang tentunya tidak ketahuan Tara.
Secara tidak sengaja Ardi mengambil notebook tadi. Tara pikir Ardi sedang ingin mencontek tugas temannya. Tapi ternyata...
"Apa ini maksudnya, Tara ? Kau menyukaiku?" Tanya Ardi pada Tara
---Bersambung---